Sekedar berbagi info kuliner enak di daerah pinggiran
Sidoarjo. Jika anda hendak ke Pacet atau pulang balik ke Surabaya melewati bisa
jadi anda melewati daerah Prambon ini. Terletak dekat dengan pabrik kertas
PAKERIN dan pabrik gula Watoe Tulis daerah ini merupakan bagian dari kabupaten
Sidoarjo. Daerah dekat Krian dan Mojosari ini sedang menggeliat karena efek
dari lumpur Lapindo yang melanda bagian utara Sidoarjo sehingga pengembangan
pemukiman dan industri mulai banyak beralih di daerah ini.
Saya sendiri sudah bermukim di daerah Krian kurang lebih 6
tahun walaupun KTP saya masih warga Surabaya. Walaupun tidak ada perkembangan
yang mencolok di sekitar daerah Krian hampir selama beberapa tahun terakhir
ini, namun tidak ada salahnya saya membagikan beberapa tempat makan enak “menurut
lidah saya” hehehe.
Beberapa waktu lalu setelah klinong klinong dengan istri
saya tercinta dan anak bungsu saya, perut keroncongan, istri saya lebih memilih
makan makanan yang tidak terlalu berat karena di rumah tadi pagi telah masak
untuk makan siang. Kebetulan posisi saya sudah dekat dengan pasar Prambon saat
itu, dan pikiran teringat adanya Bakso Solo di sekitaran pasar tersebut tepat
di seberang Pasar Prambon. Segera kubelokkan motor ke arah warung bakso
tersebut.
Warung itu tidak terlalu besar hanya ada 2 buah meja dan 4 bangku
panjang yang berhadap hadapan. Segera istri saya memesan dua mangkok bakso
Solo, tak lama kemudian datang ke hadapan kami 2 mangkok panas bakso Solo. Seperti
layaknya bakso Solo dengan kuah bening dan bihunnya, satu porsi bakso itu
berisi 2 buah pentol kasar berukuran sedang, 3 pentol kecil halus dan 2 buah
tahu bakso.
Seperti biasanya tak butuh waktu lama bagi saya, mangkok
saya pun licin tandas tak kurang dari 5 menit. Sementara istri masih sibuk
menyuapi si kecil dengan kunyahan pentol yang dilembutkan. Kuah bening bakso
masih terasa fresh dan bukan kuah kemarin yang diangetin, pentolnya tidak
terlalu kenyal dengan rasa daging sapi yang khas. Sedangkan bakso tahunya,
seperti kebanyakan hanyalah tahu yang digoreng tanpa ada isian di dalamnya. Pengen
rasanya nambah namun seperti biasa “sang empunya Dompet “hanya melirik saja
takut kalau makanan hasil masakannya di rumah tidak tersentuh.
Saya hanya berlalu saja ke sepeda motor sedang istri saya ke
kasir. Ah lumayan dengan 8 ribu per porsi saja kudapati kuliner yang lumayan
enak di daerah Prambon.
0 comments:
Post a Comment