Bus Eka berhenti RM DUTA Ngawi |
Sebenarnya saya agak malas jika
harus naik bus dari Semarang ke Surabaya karena waktu tempuhnya yang lumayan
panjang yakni sekitar 9 jam, baik itu lewat jalur Pantura maupun lewat jalur
Tengah. Namun karena lokasi pekerjaan yang dekat dengan terminal Terboyo
daripada harus ke stasiun Poncol maupun Tawang, serta jam keberangkatan kereta
yang agak malam menurut saya akhirnya saya memilih bernostalgia kembali
menempuh perjalanan dengan menggunakan bus Patas.
Untung saja ada sesama rekan yang
juga hendak kembali ke Sragen dengan menggunakan bis juga, akhirnya kita berdua
menuju terminal bus Terboyo. Terminal bus ini kelihatan lusuh walaupun beberapa
perbaikan telah dilakukan khususnya di jalur keluar terminal yang telah
ditinggikan untuk mengantisipasi banjir ROB yang senantiasa melanda kawasan
tersebut. Maklum saja karena terminal Terboyo sangat dekat dengan pantai utara
Semarang.
Menurut teman yang setiap akhir
pekannya pulang ke Sragen mengunjungi keluarganya, dia lebih memilih naik bus
EKA atau Sugeng Rahayu Patas daripada bus bus Semarangan lainnya. Walaupun dia
harus merogoh kocek lebih dalam karena dari Semarang ke Sragen dia dikenakan
tarif Semarang ke Ngawi dengan nominal 2x lipatnya.
Jadwal bus EKA dari Semarang ke Surabaya sore hari adalah jam
18.10 malam dan berturut turut sesudahnya dengan selang waktu satu jam
jaraknya. Karena masih terlalu sore kami sempatkan mengisi perut terlebih
dahulu dengan makan “nasi kucing” di depan pintu masuk terminal. Agaknya warung
nasi kucing langganan teman saya ini bisa dijadikan referensi bagi anda yang
kelaparan saat menunggu di terminal Terboyo Semarang. Sayangnya waktu buka
hanya di sore dan malam hari saja.
Waktu menunjukkan jam setengah 6
sore, saya berlari ke musholla untuk menjalankan sholat Maghrib sambil berpesan
kepada teman saya untuk menelpon saya jikalau bus hendak berangkat. Benar saja
di akhir rokaat ketiga HP saya bergetar terus menerus. Saya selesaikan sholat
dan saya baca isi pesan di HP saya, “Mas cepetan bus dah mau berangkat”.
Saya berlari sekonyong koder ke
arah bus EKA yang ngetem di sebelah pojok kanan, benar saja beberapa orang
penumpang telah terlihat didalam bus, teman saya hanya tertawa kecil melihat
saya berlarian ke arah bus. Pas pukul 6.10 sore bus melaju meninggalkan
terminal, dan di arah depan pintu jalan Kaligawe beberapa orang penumpang baru
naik. Tiket bus EKA dari Semarang ke Surabaya saya tebus seharga 112 ribu
rupiah termasuk tiket makan di Rumah Makan Duta Ngawi.
Tiket dan kupon makan bus EKA PATAS |
Lepas dari TOL Tembayang, bus
sudah penuh sesak bahkan dengan beberapa penumpang berdiri. Ah rupanya bus
sekelas EKA Patas pun kalau dari arah Semarang ke Solo ternyata diiperbolehkan
memuat penumpang walaupun berdiri. Gojekan pas sopir terasa sedikit kasar
menyusuri jalan jalan di Ungaran hingga Boyolali, mendekati Kartosuro saya
terbangun, sebentar lagi teman saya akan turun di terminal Tirtonadi Solo. Dia
akan oper bus ke arah Sragen.
Penumpang bus seakan tidak susut
maklum hari Jumat banyak orang yang hendak pulang ke kampong halaman masing
masing di saat akhir pekan seperti ini. Seperti biasa tas saya taruh samping
dan saya pasang muka agak galak agar bangku sebelah tidak diduduki orang, ah
akhirnya gagal juga seorang cewek naik selepas Tirtonadi namun beruntung hanya
sampai Pilang Sragen saja. Sesaat setelah cewek itu turun saya pun pulas dan
terbangunsaat bus memasuki Mantingan dekat dengan Pondok Pesantren Gontor Putri
1.
Bersambung ............
0 comments:
Post a Comment