Banyak orang salah kaprah dan keliru jika menganggap bandara
ini berada di kota Solo, kenyataannya letak sebenarnya adalah di bagian dari
kabupaten Boyolali. Bandara yang masih bercampur dengan area milik Angkatan Udara
ini beberapa tahun lalu mungkin sudah direnovasi kini bisa didarati pesawat
berbadan besar seperti halnya Boeing 747.
Bandara ini sebenarnya kecil namun karena desain dan
bangunannya yang baru membuat kelihatan segar, apalagi pak Presiden tentu saja sering
mondar mandir dari Jakarta ke kota kelahirannya ini. Dengan letak ruang tunggu
keberangkatan di lantai 2, calon penumpang bisa melihat lalu lalang pesawat
yang take off dan landing.
Hanya memiliki 2 buah belalai atau garba rata yang aktif
dioperasikan, saya merasa nyaman jika hendak terbang dari bandara ini, ruang
tunggu yang luas dan kursi panjang yang nyaman seringkali saya tidur diatasnya
jika menunggu jadwal penerbangan saya.
Bandara ini memiliki lahan parkir yang lumayan luas, namun
kendalanya adalah letak bandara ini lumayan jauh dari keramaian. Tidak pernah
saya jumpai adanya taxi gelap dan ojek pangkalan yang menawarkan jasanya di
bandara ini. Yang beroperasi adalah BRT atau mirip dengan bus bandara (yang
selalu sepi dengan penumpang) dan taxi bandara dengan tarif areanya yang
lumayan mahal.
Ada kantin karyawan yang menyediakan aneka makanan dengan
harga yang lumayan terjangkau daripada kita harus makan dan membeli sesuatu di
swalayan bandara. Kelengkapan seperti toilet, musholla bisa dibilang memadai.
Toilet berada di luar pintu keberangkatan berada di sisi sebelah pojok kanan
dan kiri.
Sedangkan bagi para penjemput kebanyakan mereka duduk santai
di sekitar area parkir yang rindang dengan pepohonan karena di sekitar ruang
tunggu kedatangan tidak cukup banyak kursi tunggu yang disediakan.
0 comments:
Post a Comment