Setelah hanya sekilas melihat kedai atau restoran bebek ini di airport akhirnya saya bisa juga mencicipi rasanya di JX Expo Surabaya. Lokasi restoran bebek goreng Harisa ini berada di sisi sebelah kiri gedung. Seperti kebanyakan orang saya pilih saja menu paket dan dengan harga yang murah,  di daftar menu ternyata tidak hanya menu bebek saja yang tersedia melainkan olahan ayam,  ikan dll.
 
Paket bebek goreng yang tersedia seharga 23 ribu lengkap dengan nasi dan es teh manis. Kebetulan saat itu ada pameran perumahan jadi banyak pengunjung yang kelaparan mampir ke restoran ini. Tak lama menunggu nasi bebek paket pesanan saya dan keluarga datang, porsi nasi yang lumayan,  ditambah satu sendok sambal pencit atau mangga muda, potongan besar daging bebek ditambah satu potongan kecil yang bervariasi ada leher dan kepala. Serta satu gelas besar es teh manis. 
 
Tak butuh waktu lama makanan yang ada di piring saya habis,  tinggal menunggu saja limpahan dari piring anak dan istri yang biasanya tak habis.  Dan benar saja anak sulung saya tak habis dengan porsi nasi dan daging bebeknya. Segera saya ambil alih bagiannya dan sekejab hanya menyisakan tulang belulangnya saja. 
 
Sebenarnya tidak ada yang istimewa benar dengan bebek goreng di tempat ini bisa dibilang biasa saja. Namun dengan harga yang cukup murah untuk paket nasinya saya pikir worthed lah karena kita makan di tempat yang lumayan bersih dan sekelas resto. Nah tidak ada salahnya anda coba mencicipi sajian bebek di tempat ini. Bebek goreng Harisa bebek goreng juara dunia.
Siapa yang tidak suka bebek goreng ayo angkat tangan!  Rasa dagingnya yang khas dan kenyal dengan serat lebih kasar daripada daging ayam membuat banyak orang tergila gila dengan kuliner yang satu ini. 
Rata rata cara masak daging bebek ini dengan digoreng garing dan yang menjadi pembeda antara satu warung atau restoran lainnya adalah di jenis sambalnya.  Ada yang sambal hijau,  ada yang sambal korek,  sambal merah biasa,  sambal mentah dll.
Banyak pengusaha kuliner yang sukses karena hewan yang satu ini semisal bebek sambal korek H Slamet,  bebek Sinjay,  bebek Purnama,  bebek HT,  dll. Kebanyakan olahan daging bebeknya hampir sama hanya berbeda di sambalnya yang menjadi ciri khas masing masing. 
Saat masih di Jakarta dan waktu melakukan audit di pabrik di kawasan KBN Cakung Cilincing menu makan siang favorit saya adalah bebek goreng Madura yang banyak terdapat di seputaran Cakung. Bahkan terkadang harus memesan dulu ke orang pabrik sehari sebelumnya agar membelikan bebek goreng tersebut pada saat hari H.  

Seperti menjadi ciri khas bebek goreng Madura potongan daging bebeknya kecil kecil dengan porsi nasi yang lumayan banyak ditambah sedikit remah dan minyak sisa gorengan menjadikan kuliner ini menu favorit makan siang saya. Ditambah mungkin sesendok kecil sambal korek mentah yang rasanya asin dan pedas sehingga membuat lidah bergoyang dan badan berkeringat. 
Seperti biasa nasi terlebih dahulu licin tandas bersama sambal koreknya namun potongan potongan kecil daging bebek masih saja tersisa,  namun tak lama tak ada yang bersisa di bungkus nasi tersebut.
Saya tak pernah bertanya berapa harga sebungkus nasi bebek tersebut,  namun saya rasa di kisaran 20-25 ribu rupiah saja.  Worthed lha dengan kepuasan rasa di lidah dan perut.Sebenarnya saya harus berhati hati dengan kuliner tersebut karena kolesterolnya yang tinggi,  tapi dasar karena nafsu tak terbendung ya sikat saja hahaha.
Terminal Bayangan Kebon Jeruk arah Jakarta
Di Jakarta Barat ada satu terminal bus yang sebenarnya bukan terminal karena merupakan akses keluar tol dari Tangerang ke Jakarta yang hendak turun ke arah Kebon Jeruk.Setiap sore dan pagi hari terminal bayangan ini selalu ramai dengan penumpang yang naik dan turun. Bus bus dari arah Merak dan Tangerang dengan bermacam-macam tujuan sengaja ngetem atau berhenti sejenak di tempat ini,  ada pula yang hanya melintas dan berharap ada penumpang baru yang naik. 
Bus-bus dalam kota dengan tujuan Bekasi,  Cikampek,  Senen,  Pulogadung,  Tanjung Priok,  hingga tujuan Bandung pasti berhenti di tempat ini untuk mencari calon penumpang. Di saat jam pulang kerja bus dengan tujuan favorit seperti ke arah Bekasi biasanya langsung diserbu penumpang sesaat setelah bus tersebut masuk ke jalur keluar jalan tol ini.
Pedagang Asongan di Terminal Kebon Jeruk
Saat dari Cikupa Tangerang hendak ke daerah Slipi biasanya saya naik omprengan dari kolong Bitung dan turun di terminal bayangan Kebon Jeruk ini,  untuk sesaat biasanya saya menunggu bus Mayasari entah P berapa??? saya lupa dengan tujuan blok M yang lewat di depan Slipi Jaya.
Terminal bayangan ini cukup aman saya pikir karena banyak pedagang asongan dan pengamen yang nongkrong. Pedagang asongan itu biasanya menjajakan buah yang dikemas dalam plastik,  kacang,  tahu goreng,  dll. 
Namun yang menjadi masalah adalah saat musim hujan karena tidak ada ruang berteduh di tempat ini. Ditambah lagi jalanan akan menjadi becek dan sedikit tergenang oleh air hujan. Anda pun wajib waspada saat hujan deras dan berangin karena di tempat ini terdapat satu papan reklame dengan ukuran yang besar, khawatir roboh jika didera dengan angin kencang.
Sayangnya saya kurang tahu apakah tempat ini dilewati oleh bus-bus selama 24 jam,  yang pasti anda wajib waspada dan berhati-hati saat di tempat ini pada malam hari,  bukankah kewaspadaan itu penting demi kebaikan dan keselamatan diri sendiri. 

Siapa yang tidak ingin mendapatkan barang secara gratis,  apapun bentuk dan rupanya. Di internet banyak ditawarkan barang barang gratisan tersebut, coba ketik saja freestuff di google akan muncul berbagai macam pilihannya.
 
Namun tentunya yang menjadi pertanyaan apakah benar kita akan mendapat barang-barang tersebut. Nyatanya tidak semudah itu,  kadang setelah kita mengisi form permintaan barang gratisan pesanan kita tidak kunjung datang.  Justru email kita penuh dengan junk mail dan spam. 
 
Awalnya saya sering mendatangi web atau situs yang menyediakan freestuff tersebut dengan harapan saya bisa mendapat kiriman barang dari luar negeri yang sepele kelihatannya seperti parfum,  gelang, katalog produk,  majalah,  dll. Namun menilik proses pengisian form permintaan barang tersebut saya membatalkan niat saya. 
 
Kemudian saya beralih membidik katalog dan majalah gratisan. Beberapa web yang menyediakan barang tersebut saya kunjungi dan saya isi subscription formnya.  Beberapa web tersebut adalah Garneth Hill,  Saudi Aramco,  Plastic Today,  PEI Engineer, Waste Management. 
 
Rata rata memang majalah di bidang teknik yang saya dapatkan karena kenyataannya hanya itu yang terbukti mengirimkan majalah atau magazine gratis setiap bualnnya ke rumah tanpa dipungut biaya sekalipun. Tidak semuanya dikirim dengan gratis karena saya pernah mendapatkan kiriman katalog majalah mesin dimana saya dikenakan ongkos kirim sebesar 75 ribu rupiah untuk satu buah majalah.  
 
Entah apa yang terjadi setahun terakhir tidak ada satupun kiriman majalah gratisan itu lagi,  mungkin ada permintaan subscribe ulang yang tidak saya renewal sehingga nama saya mungkin sudah dihapus dari database mereka. 
 
Terakhir yang saya pernah telusuri jarang sekali ada distributor yang memberikan hard copy majalah secara cuma cuma dan untuk pengiriman internasional, biasanya akan dipilih untuk beberapa negara negara tertentu saja.  Kebanyakan yang diberikan secara free atau cuma cuma adalah soft copy nya saja yakni dalam bentuk ebook pdf.

Hampir 6 bulan tak terasa kutinggalkan ibukota Jakarta untuk kembali ke kampung halaman. Kerasnya hidup di kota terbesar di Indonesia kujalani hampir lima tahun lebih. Uniknya selama merantau tersebut saya kerasan di tempat kost yang saya tinggali. Entah mengapa, mungkin karena biaya sewa kamar kost yang murah dan selama kurun waktu tersebut hanya naik sekali saja sebesar 50 ribu rupiah.

Lingkungan sekitar kost yang majemuk karena tidak hanya didominasi oleh warga asli namun juga pendatang. Wilayah yang saya tinggali saat itu adalah daerah Slipi Dalam di belakang hotel Menara Peninsula Slipi. Warga asli Betawi yang tinggal disitu rata rata memiliki rumah kost seperti halnya almarhum bapak kost saya seorang Betawi keturunan Arab.

Di tahun tahun awal saya kost hampir selalu memiliki cerita yang tidak mungkin saya lupakan. Saya menempati kamar kost no 8 dan tepat disamping saya adalah kamar no 7. Saat saya awal mencari kost di tempat ini entah kenapa saya langsung tertarik menghuni kamar tersebut. Alasan awalnya adalah ukuran kamarnya yang lebih luas dari kamar lain dan yang kedua adalah ada pintu keluar serta balkon karena terletak di lantai 2. Tentu saja sewa kamar ini lebih mahal dibanding dengan kamar lainnya. Walaupun di awal awal penjaga kost bilang bahwa kamar tersebut sering bocor saat hujan deras, toh saya tak bergeming dengan piihan saya.

Saya ingat tetangga sebelah kamar saya pertama kali adalah seorang cowok mungkin berumur 25 tahun saat itu dan bekerja sebagai seorang programmer WEB dilihat dari logatnya kemungkinan orang Makasar, namun entah mengapa beberapa bulan kemudian dia berpindah kost di tempat lain. Setelah itu berganti ganti penghuni hingga saya tak ingat persis berapa kali. Yang saya ingat hanya setelah itu ada penghuni cewek anaknya kecil mungil namun kasarnya minta ampun.

Entah mungkin sulit dibuka pintu kamarnya saat dia datang dan membuka pintu kamar selalu dengan cara kasar dan terakhir pintu dibanting dengan kerasnya. Sebenarnya dari logat bahasa dia saya tahu dia berasal dari daerah mana namun entah mengapa perilaku kasar dan menganggap seakan akan kamar sebelah tidak ada penghuninya. Pernah suatu saat pintu kamarnya macet total dan tidak bisa dibuka saat itu dia bersama pacarnya, mau tidak mau saya terpaksa membantunya. Pintu kamar terpaksa saya rusak dan si pacar mendobraknya dari sisi luar. Tak terucap sekalipun ucapan terima kasih dari bibirnya kecuali dari si pacarnya. Pengen gua tampar tapi gua sudah bapak bapak hmmmm.

Ada lagi penghuni sebelumnya yakni satu keluarga kecil, bapak serta ibu dan seorang anaknya laki laki yang saat itu mungkin berusia 5 tahun. Saya jarang sekali bertemu dengan si bapak, namun si ibu dan anaknya sering kadang si anak mampir ke kamar saya yang terbuka lalu saya beri dia cemilan. Dari mukanya kelihatan seperti orang Cina tapi tidak juga, mungkin orang luar Jawa yang berkulit putih. Namun yang tetap saya ingat sampai sekarang adalah kadang si Bapak datang tidak tentu berapa hari sekali, namun begitu datang selalu keluar teriakan teriakan dan cacian kepada istri dan anaknya. Kata kata yang tidak pantas kadang tidak cukup sesekali saya dengar benturan keras ditembok atau di pintu lemari saat dia datang, entah apa yang dibenturkan saya kurang tahu dan tidak mau tahu. Namun keesokan harinya saya sudah lihat lebam lebam biru di muka istrinya. Hmmm kasihan, saya hanya berharap mudah mudahan saja mereka cepat pergi dari kamar kost tersebut sebelum saya yang pergi. Doa saya akhirnya terkabul, hanya 2 bulan saja mereka menghuni kost sebelum akhirnya cabut entah kemana.

Saat dua tahun terakhir di Jakarta, kamar kost sebelah dihuni seorang cowok dari Bengkulu dan diseberang kamar lain dihuni bapak bapak setengah baya dari Salatiga. Dengan mereka berdua saya baru merasakan betapa enaknya memiliki teman senasib sepenanggungan di Jakarta. Keduanya sempat menjalani profesi yang sama yakni sebagai driver ojek online yang di saat itu booming dan penghasilan yang lumayan.

Saat saat tertentu kita bertiga pergi bersama jalan jalan menikmati udara Jakarta untuk kemudian makan makan ala kadarnya di warung pinggir jalan. Kadang saat malam sepulang kita beraktifitas ngumpul bareng ditemani kopi, gorengan, dan gitar kita bertiga melupakan kepenatan yang ada. Kebersamaan dengan mereka berdua tak dapat saya lupakan sampai saat ini. 

Suka duka kita lewati bersama saat itu bahkan saat Pakdhe mengalami kecelakaan saat akan pulang dari narik ojek, tanpa pamrih apapun kita berdua yang membawanya pulang ke kost dari tempat kejadian untuk kemudian merawat dan membawanya ke rumah sakit. Sementara penghuni kost lainnya hanya melongok saja ke kamar dan tidak bermaksud menanyakan apa yang terjadi dengan Pakdhe.

Terakhir mendapat kabar bahwa teman saya si pemuda asal Bengkulu tersebut telah pindah kost di daerah Ciledug sedangkan Pakdhe begitu saya memanggilnya masih bertahan di kost tersebut dan menempati kamar yang dulu saya huni. I missed you guys..

Saya sendiri tidak akan tahu kalau saja anak sulung rewel karena butuh hiburan dan refreshing saat itu.  Bosan membuang akhir pekan di mall saya coba mencari di internet beberapa alternatif tempat wisata yang unik dan menarik. Pilihan saya akhirnya jatuh pada satu tempat di daerah Trowulan Mojokerto tepatnya wisata patung Budha Tidur atau Sleeping Budha.

Patung Budha besar tersebut kabarnya merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Terletak di Maha Vihara Trowulan desa Bejijong Mojokerto tidak sulit mencari tempat ini.  Jika anda dari arah Surabaya mengarah ke Jombang letaknya setelah perempatan dekat Polsek Trowulan anda putar balik lagi ke arah Surabaya,  sekitar 100 meter setelah putar balik terdapat papan petunjuk bertuliskan Maha Vihara Trowulan. Anda ikuti saja jalan masuk ke desa yang bernama Bejijong tersebut kurang lebih 800 meter maka akan sampai ke lokasi. 

Sayangnya tidak ada angkutan umum yang bisa mengantar anda jika anda ke tempat ini naik bus dari Surabaya. Namun dengan berjalan kaki saya pikir tidaklah terlalu jauh dan melelahkan mungkin sekitar 10 menit dari pinggir jalan raya Mojoagung Mojokerto.

Sampai di lokasi persis di depan vihara terdapat area parkir mobil dan motor yang cukup luas. Dan tentu saja pedagang asongan yang menjual souvenir oleh oleh berupa kaos, patung dan pernak pernik bergambar khas Budha tidur. 

Masuk ke Vihara cuman dipungut tiket masuk 2 ribu rupiah per orang. Patung Budha tidur itu sendiri terletak di sisi pojok sebelah kiri dari pintu masuk. Anda akan menjumpai sesosok patung Budha yang sedang tidur dengan warna kuning keemasan yang mencolok mata.  Jika saya bandingkan dengan foto foto patung Budha ditempat lain dengan yang saya jumpai di sini kelihatannya lebih "hidup". 


Kita tidak bisa melihat terlalu dekat patung karena terdapat pagar serta pintu yang digembok oleh pengelola.Patung ini sendiri terletak di atas sebuah kolam besar, ukuran patung ini kira kira memiliki panjang 22 meter,  lebar 6 meter dan tinggi 4.5 meter.Tepat disebelahnya terdapat kolam kecil berisi bunga lotus atau teratai. 

Anda beruntung jika kesana dalam kondisi sepi karena bisa leluasa mengambil foto tanpa gangguan lalu lalang pengunjung lain. Menurut saya saat terbaik adalah datang di pagi hari karena patung yang menghadap ke barat jika anda datang saat siang dan sore hari maka akan terkena silau cahaya matahari. 

Ada beberapa obyek foto bagus lainnya adalah miniatur candi  Borobudur serta patung patung kecil lainnya. Karena areanya yang tidak begitu luas anda dapat mengelilingi Vihara ini tidak lebih dari 5 menit.

Satu hal yang perlu diingat adalah karena tempat ini adalah Vihara maka sopan santun perlu kita jaga begitu juga dengan masalah kebersihan. Biasakan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak atau mengambil sesuatu di tempat ini. 

Tidak jauh dari wisata ini terdapat peninggalan bersejarah dari kerajaan terbesar di Nusantara yakni kerajaan Majapahit. Ada dua candi yang letaknya sekitar 2 km dari Maha Vihara Patung Budha Tidur yakni candi Brahu dan candi Gentong. Anda tinggal bertanya saja pada penjaga parkir setempat dimana lokasinya, setahu saya hanya mengikut jalan lurus yang berlawanan dengan jalan menuju Vihara. Anda bisa berwisata sekaligus mengajarkan edukasi kepada anak anak tentang sejarah besar bangsa Indonesia.

Kereta api sekarang menjadi moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia. Pembenahan dalam PT KAI selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengubah wajah dunia transportasi kita. Kereta api kelas ekonomi yang dulunya dipandang sebelah mata karena layanannya yang kurang nyaman dan bisa dibilang kurang manusiawi lambat laun berubah drastis.
Pemberlakuan peraturan baru yang ketat terutama dilarangnya pedagang asongan masuk ke dalam kereta dan area stasiun adalah salah satu diantaranya, lalu tidak dijualnya tiket tanpa tempat duduk atau berdiri didalam gerbong kereta menjadikan suasana didalam gerbong menjadi nyaman untuk penumpang yang melakukan perjalanan jarak jauh. 
Belum lagi adanya pendingin udara di setiap gerbong kereta ekonomi setidaknya ada 6 AC yang terpasang di tiap gerbongnya. Suasana dalam gerbong menjadi sejuk sehingga penumpang bisa tidur nyenyak selama perjalanan. 
Berikut adalah beberapa tips naik kereta api ekonomi jarak jauh:
1. Siapkan tiket boarding pass dan kartu identitas anda ketika hendak memasuki peron stasiun 
2. Bawa tas pinggang atau ransel kecil yang bisa anda bawa kemanapun untuk menyimpan dompet, hp,  charger dan power bank anda
3. Bawa serta bantal kecil atau bantal leher agar anda dapat tidur nyenyak di perjalanan
4. Bawa bekal air minum dan makanan yang cukup agar tidak bingung saat haus dan lapar,  didalam kereta juga dijual makanan dan minuman namun dengan jarga yang lumayan. Kereta juga tidak berhenti lama di setiap stasiun jadi anda tidak bisa berharap banyak membeli perbekalan di kala kereta berhenti
5. Bawa jaket atau baju lengan panjang karena hawa dalam kereta bisa sangat dingin saat malam hari
6. Bawa juga obat obatan seperti jamu tolak angin dan obat anti mabuk
7. Jika anda cukup pintar saat memesan tiket kereta anda tentunya memilih bangku kereta dengan 2 tempat duduk yakni di baris D dan E. Terlebih lagi pada nomer 1, 2, 23 dan 24 dimana ada space atau ruang kosong untuk sslonjor kaki anda jika memilih di baris D.
8. Ikat dan tutup rapat tas bawaan anda bila perlu kunci dengan gembok kecil,  masukkan barang berharga anda di tas kecil supaya bisa anda dekap saat tidur
9. Siapkan kondisi tubuh yang fit karena kereta api ekonomi jarak jauh biasanya di tempuh dengan lama waktu diatas 8 jam untuk Jakarta ke Jogjakarta dan 12 jam untuk Jakarya ke Surabaya serta 15 jam Jakarta ke Malang.
10. Jangan lupa berdoa sebelum anda berangkat

Semoga tips naik kereta ini bermanfaat bagi anda yang hendak melakukan perjalanan dengan kereta api untuk pertama kalinya.
Suasana dalam gerbong KA Kertajaya
Jika anda hendak berlibur atau ke rumah teman dan saudara di kota lain dengan menggunakan transportasi berupa kereta api,  tidak ada salahnya tips memilih tempat duduk dalam kereta ini anda coba.
 
Karena jika anda tepat dalam memilih kursi kereta maka paling tidak anda akan merasa nyaman selama dalam perjalanan jauh ke tempat tujuan. 
 
Nomer gerbong kereta api
Di dalam gerbong kereta api kelas ekonomi reguler bukan komersil terdapat 106 tempat duduk dengan konfigurasi 2 dan 3 tempat duduk.  Bangku yang digunakan berupa bangku panjang lumayan empuk namun dengan kerapatan antar bangku berhadapan cukup sempit.  Jadi jika anda memiliki postur tinggi atau gemuk tentunya agak menyiksa jika anda salah memilih kursi.
 
Kursi pada kereta api kelas ekonomi KA Kertajaya
Bangku bangku yang menjadi incaran penumpang kereta yang yelah terbiasa melakukan perjalanan adalah bangku dengan baris D Dan E karena hanya terdapat dua orang penumpang saja dalam tiap barisnya. Ini jelas menguntungkan daripada bangku dengan tiga penumpang yakni baris atau lajur A,  B dan C.
 
Sedangkan nomer kursi yang menjadi incaran adalah nomer 1, 2, 3, 23, 24 dimana jika anda maaf "gemuk" atau tinggi besar anda bisa memilih no tersebut dengan lajur B dan D karena ada ruang bebas yang lumayan di lorong kereta dekat pintu. Namun tentu saja ada kelemahan di nomer nomer tersebut yakni menjadi lalu lintas keluar masuk orang karena dekat dengan pintu.
Nomer bangku pada kereta api
 
Sedangkan gerbong favorit yakni jika anda berangkat dari Jakarta maka anda bisa memilih gerbong dengan nomer 4 atau 5 karena dekat dengan pintu keluar stasiun nantinya sedangkan jika anda hendak menuju Jakarta anda bisa memilih gerbong no 7 ke atas agar dekat dengan pintu keluar stasiun Pasar Senen Jakarta.
Siapa orangnya yang tidak ingin memiliki barang dengan harga murah, bahkan orang kaya sekalipun. Memiliki rumah atau properti baru tentu saja menjadi keinginan kebanyakan orang, dengan alasan investasi untuk masa depan. Ya, berinvestasi dalam dunia properti tidak akan merugi karena harga tanah dan rumah yang terus akan naik di tahun tahun berikutnya.

Pemerintah melalui kementrian Perumahan Rakyat sekarang banyak membuat program perumahan bersubsidi untuk rakyat melalui developer developer yang ditunjuk. Harapan dari pemerintah adalah masyarakat dengan penghasilan minimal bisa mendapatkan atau memiliki rumah murah dan terjangkau dengan pendapatan yang didapat per bulannya.

Di setiap pameran perumahan atau properti stand stand pengembang perumahan bersubsidi selalu ramai diserbu pengunjung, namun ada sedikit yang aneh saya lihat. Banyak dari calon pembeli adalah bukan dari kalangan menengah ke bawah melainkan justru orang kaya baru. Itu bisa terlihat jelas dari cara berpakaian, gesture dan gerak gerik mereka selama bertanya jawab dengan pihak marketing dari developer.

Sebenarnya ada persyaratan kepemilikan rumah bersubsidi yang agak menjadi batu sandungan bagi orang orang berduit untuk bisa memiliki rumah ini. Diantara syarat syarat tersebut adalah penghasilan per bulan tidak boleh melebihi 5 juta rupiah per bulan, surat keterangan belum memiliki rumah sendiri dari kelurahan dimana kita tinggal, serta saat akad kredit dengan pihak Bank telah disetujui maka rumah harus segera ditempati karena aka nada survey mendadak dari pihak Bank pemberi pinjaman.

Namun agaknya persyaratan tersebut bisa diakali dengan cara memakai nama orang lain sebagai pihak yang membeli, entah itu dari pihak keluarga mereka sendiri yang belum memiliki rumah atau orang lain yang cukup dikenal baik.

Saya sendiri tergoda untuk berinvestasi dan memiliki rumah baru dengan harga murah, caranya yakni dengan memakai nama mas Ipar saya yang kebetulan belum memiliki rumah sendiri. Beberapa kali saya mendatangi pameran pameran properti dan memang saya dapati kenyataan bahwa harga rumah di sekitar Surabaya seperti Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan dan lain lain semakin tinggi harganya. 

Perumahan bersubsidi rata rata berharga di atas 125 juta rupiah dengan uang muka minimal 20%. Luasan tanah rumah ini biasanya berkisar di 66 m2 sampai dengan 72 m2 dengan luas bangunan 26-36 m2. Sedangkan perumahan komersil dengan luas tanah dan bangunan yang hampir sama harganya sudah mencapai diatas 175 juta rupiah.

Sempat survey di lokasi perumahan bersubsidi dan bertemu dengan pemiliknya rata rata penghuni perumahan tersebut juga telah mempunyai rumah sebelumnya dan menjadikan rumah subsidi itu sebagai investasi di masa depan. Entah apa ada yang keliru dengan program pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan rumah murah bagi rakyat, namun kenyataan di lapangan berbicara lain.
Seperti kebanyakan orang Indonesia makan tidaklah lengkap tanpa cemilan yang satu ini yakni kerupuk. Saat saya kecil kerupuk masih berharga 5 rupiah saja setiap bijinya. Namun yang masih menjadi idola saya sampai saat ini adalah kerupuk Upil atau kerupuk goreng pasir.  Saat masih SD waktu istirahat dengan uang 25 rupiah sudah bisa didapat satu piring kecil kerupuk tersebut dengan sambal dari tepung kanji yang bentuknya agak menjijikkan sebenarnya mirip iler atau ingus orang karena mirip Slime yang sekarang lagi booming.

Dimakan beramai ramai dengan teman teman disertai segelas es cao atau cincau untuk menghilangkan rasa pedas sambalnya. Kini kerupuk pasir atau upil tersebut telah bermetamorfosis menjadi berbagai macam bentuknya. Kalau dulu hanya ada dua saja yakni yang berukuran besar dengan warna dominasi putih mengkilap dan yang berukuran kecil dengan warna berwarna warni namun pucat. 

Saya sendiri lebih senang yang kecil karena lebih terasa enak walaupun tidak begitu gurih dibanding yang besar. Di dekat rumah saya dulu banyak pengrajin atau pabrik kerupuk upil ini,  berbahan baku dari tepung tapioka sama dengan kerupuk biasa namun lebih berwarna warni dan yang menjadi ciri khasnya yakni digoreng dengan menggunakan pasir. 

Saya tahu persis bagaimana pengolahannya,  kerupuk yang telah dijemur kering digoreng dalam kuali tanah besar dengan bahan bakar berupa serbuk kayu dan kayu bakar dimana didalam kuali besar tersebut berisi pasir yang telah dibersihkan entah bagaimana caranya.

Namun jangan salah sebenarnya dalam pasir tersebut saat akan menggoreng juga ditambahkan sedikit minyak tanah. Kerupuk kemudian dimasukkan kedalam kuali tersebut dan persis jika menggoreng dalam wajan berisi minyak pasir berisi kerupuk mentah dibolak balik agar kerupuk bisa mekar dan matang secara merata. 

Sebelumnya saya sempat melihat pengrajin kerupuk berinovasi dengaan menggunakan penggorengan seperti drum yang berputar dimana kerupuk mentah ditaruh didalamnya, dimana drum tersebut diletakkan diatas pembakaran.  Namun tidak terlalu lama ternyata mereka kembali lagi ke cara yang lama yakni menggunakan kuali tanah. 

Kini seperempat kilogram kerupuk pasir ini dihargai 5 ribu rupiah, ini seukuran dengan satu kantung plastik besar. Namun saya jarang menjumpai kerupuk upil warna warni dengan ukuran kecil kesukaan saya saat kecil dulu. Sekarang pengrajin kerupuk lebih banyak membuat kerupuk dengan ukuran lebih besar dan berwarna mayoritas putih mengkilap entah apa yang menjadi alasannya saya sendiri kurang tahu.