“Cantiknya” Stasiun Semarang Tawang



Semarang menjadi jantung perlintasan bagi jalur kereta lintas Utara, saya sendiri kurang tahu berapa kali dalam sehari dua stasiun besar di Semarang di lewati kereta baik dari arah Timur yakni Surabaya dan Barat dari Jakarta. Namun yang pasti stasiun ini beroperasi 24 jam dan tidak pernah tidur.

Dulunya saya hanya sekedar melintas dan berhenti sejenak saja di Semarang khususnya di stasiun Poncol. Namun beberapa bulan terakhir saya berkesempatan naik langsung kereta dari stasiun Tawang yang kini dirubah menjadi tempat keberangkatan kereta api kelas ekonomi sedang stasiun Poncol menjadi  tempat keberangkatan kereta api kelas bisnis dan eksekutif.

Sebenarnya jarak kedua stasiun ini tidaklah jauh mungkin sekitar 2-3 kilometer. Karena sering terkena efek banjir Rob maka stasiun Tawang diubah peruntukkan fungsinya. Letak stasiun ini dekat dengan wisata KOTA TUA ATAU KOTA LAMA Semarang,  jadi jika anda masih memiliki banyak waktu saat menunggu jadwal kedatangan kereta anda bisa berjalan jalan dulu ke wisata tersebut, mungkin tidak lebih dari satu kilometer saja jaraknya.


Namun yang menarik perhatian saya adalah adanya semacam kolam besar persis di depan stasiun, kolam atau POULDER dalam bahasa Belanda sengaja dibangun untuk menampung air hujan atau air banjir ROB agar tidak meluber ke daerah daerah di sekitarnya. Saat siang dan malam hari banyak hal berbeda yang kita dapati aktifitasnya di tempat tersebut.

Menilik ke dalam stasiun Tawang, bangunan kuno dan bersejarah ini sangat terawat sekali, ada satu bangunan yang terletak ditengah menarik perhatian karena bentuk atapny yang mirip kubah dan bersinar hijau saat malam hari, cantik sekali.

Di dalam ruang tunggu keberangkatan atap atau plafon sangat tinggi ciri khas bangunan colonial, lampu lampu hias tergantung indah. Ditambah lagi ada satu group musik keroncong yang sedang mengamen dengan membawakan tembang tembang lawas. Pas dan cocok sekali tembang tembang yang dibawakan dengan situasi dan bangunan di sekitarnya.

Tidak susah sebenarnya membangun wisata dan image sebuah kota, cukup dengan merawat dan memaksimalkan apa yang sudah ada sebelumnya. Stasiun stasiun yang ada dan kebanyakan peninggalan Belanda dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah setempat dan jawatan kereta api setempat untuk menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan asing dan lokal atau bagi penumpang kereta yang sekedar melintas seperti saya.

0 comments:

Post a Comment