Sejenak di Bypass Krian Sidoarjo

Bus JAYA melintas di Bypass Krian

Setiap sore dan pagi hari kalau pas waktu senggang saya selalu mengantar si kecil di jalan besar depan perumahan, jalan tersebut adalah jalan lintas propinsi yang lebih dikenal dengan nama Bypass Krian. Jalan tersebut tidak pernah “mati” karena hampir 24 jam tidak pernah sepi dilalui lalu lintas dari dan ke arah Surabaya.

Bypass yang jika dari arah Surabaya diawali dari depan pabrik Phokpand dan berakhir di awal desa Balongbendo Krian ini dibangun kira kira tahun 1990 yang lalu untuk mengurai kemacetan yang kerapkali terjadi di jalan arteri Krian.

Di awal awal beroperasinya jalan ini terkenal rawan karena kendaraan yang melintas belum ramai seperti sekarang. Namun hal yang kerapkali masih terjadi adalah adanya balapan sepeda motor liar di tiap akhir pekannya. Namun semenjak setahun terakhir saya sudah jarang melihatnya.

Di pertengahan bypass Krian terdapat perempatan yang akan menghubungkan daerah Krian ke arah Legundi, Driyorejo dan Kedamean. Jika dari arah Surabaya anda bisa berbelok kiri jika hendak menuju Legundi dan Driyorejo dimana disana terdapat pintu masuk jalan TOL Surabaya Mojokerto seksi IV. Namun yang perlu anda waspadai adalah lalu lintas yang cukup padat terutama truk truk besar dan kontainer.

Anak saya yang bungsu senang sekali jika diajak ke area dekat perempatan jalan bypass Krian karena bisa melihat lalu lalang bus antar kota, truk truk material dan terutama truk molen. Di perempatan ini banyak terlihat calon penumpang bus yang akan keluar maupun kedalam kota Surabaya. Namun khusus untuk yang mengarah ke Surabaya, bus bus seperti Mira, Sugeng Rahayu, Sumber Selamat dan bus Patas tidak mau mengangkut karena jaraknya yang relatif dekat. Saya sendiri kalau ke arah Surabaya biasanya menunggu bus seperti Harapan Jaya Ekonomi, Jaya, Menggala, Restu, Pelita Indah, Baruna, dll.

Sedangkan yang ke arah luar kota hampir semua bis akan mau untuk di stop atau dinaiki. Daerah sekitar perempatan bypass Krian ini cukup aman bagi calon penumpang bahkan di malam dan dini hari karena saya sering naik bus ke luar kota di jam jam yang menurut orang rawan. Namun untuk kebaikan dan keselamatan anda sebaiknya jangan sendirian jika pergi di malam hari.