Sebagai kota terbesar kedua di
Indonesia setelah Jakarta, Surabaya sebagai ibukota propinsi Jawa Timur
mengalami banyak perubahan selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Pembangunan gencar dilakukan di
beberapa sudut kota, tidak hanya di pusat kota saja melainkan berkembang ke
Surabaya bagian Barat, Utara, Selatan. Perumahan elite kini banyak berkembang di
bagian Selatan dan Barat.
Khusus wilayah barat Surabaya yang
dulunya daerah perbukitan dan belum dilirik orang di era tahun 90 an berubah
menjadi daerah pemukiman baru dan menjadi wilayah elite di Surabaya. Begitu
juga untuk Surabaya selatan berkembang pesat karena letaknya dengan komplek
industri Rungkut SIER.
Justru yang stag adalah perkembangan
Surabaya Pusat dan Utara, memang perkembangan pembangunan makin nampak
karena imbas pembangunan jembatan Surabaya Madura namun nampaknya pengelolaan
tata kota untuk peruntukan pemukiman kurang bagus, sehingga semakin lama
wilayah pemukiman berkembang tidak teratur.
Wilayah pemukiman padat penduduk
banyak terdapat di dua wilayah ini, saking padatnya bila kita masuk ke
dalam satu gang atau jalan kecil, sepeda motor berpapasan pun harus
berhenti salah satunya agar tidak bertabrakan bahkan ada gang yang hanya
memiliki lebar kurang dari 1 meter saja.
Penataan tata ruang dan kota yang
kurang baik akhirnya membuat daerah daerah padat penduduk tersebut mudah
dilanda banjir karena sistem drainase kurang baik dan tidak berjalan lancar.
Kerja bakti di lingkungan kampung juga semakin tersendat sekarang,
penduduk kota mulai dilanda hedonisme.
Rumah rumah yang berada tepat di
depan selokan diatasnya dibuntu dengan beton tanpa memiliki kotak bantu
irigasi, sehingga jika selokan terbuntu akibat sampah tidak banyak hal
yang bisa dilakukan karena tidak ada jalan untuk membersihkan sampah yang
tersumbat.
Warga hanya berpikir untuk
kepentingan diri sendiri saja, saat banjir datang dalam benak pikiran
mereka hanya memang sudah waktunya banjir, banjir ya bencana dari Tuhan.
Pikiran yang picik sekali, seandainya warga mau sedikit memutar balik
pikirannya bahwa banjir ada penyebabnya dan mencari tahu serta mencari solusi
agar banjir tidak terjadi lagi tentunya masalah tersebut bisa terselesaikan.
Seperti nampak pada foto yang sempat
saya ambil dari parkir lantai atas di sebuah Mall pemukiman padat penduduk
dimana jarak antar rumah sangat rapat. Entah bagaimana jika terjadi kebakaran
pasti akan cepat sekali merambatnya. Gang gang kecil tentu saja akan menghambat
petugas pemadam kebakaran lewat. Belum lagi sistem drainasenya,
lama kelamaan air tidak akan bisa terserap ke dalam tanah karena tidak
ada lahan resapan dan banjir sudah tentu akan melanda.
0 comments:
Post a Comment