Terkenal dengan hawa dingin dan pemandangan gunung dan
perbukitan yang sejuk menjadikan tempat wisata satu ini banyak dikunjungi
setiap akhir pekannya oleh warga Surabaya dan kota sekitarnya. Letaknya tidak
terlalu jauh dari Surabaya hanya 1.5 hingga 2 jam perjalanan saja dari
Surabaya. Turun di exit Tol Pandaan kemudian berbelok ke arah kanan kemudian
naik kira kira 15 km kita telah sampai di Tretes dimana ada air terjun Kakek
Bodo yang terkenal itu.
Tidak hanya terkenal dengan hawa sejuknya dan pemandangan
air terjun saja, rupanya sudah menjadi ciri khas setiap wisata di dataran
tinggi yakni adanya wisata syahwat, “esek esek” atau apalagi istilahnya. Saya
sendiri yang bertempat tinggal di Sidoarjo bisa dibilang jarang ke tempat ini
bersama keluarga. Namun beberapa bulan yang lalu sempat mengunjungi tempat ini
lagi dalam rangka reuni dengan teman teman lama kantor.
Berangkat agak malam dari Surabaya, mobil mulai memasuki
wisata Tretes sekitar jam 8 malam. Terlihat banyak mobil dengan plat L, W, S
dan lainnya berseliweran di tempat ini. Terlihat banyak makelar villa yang
menawarkan jasa mereka untuk mencarikan villa bagi mobil yang melintas.
Dan ketika mendekati wilayah di sekitar salah satu hotel
yang cukup terkenal di Tretes, ketika kaca mobil dibuka banyak tukang ojek
ataupun orang orang yang kelihatannya seperti mangkal di kanan kiri jalan
menawarkan villa untuk disewa. Namun lebih jauh dari itu diantara mereka juga
ada yang sembunyi menawarkan “selimut malam” bagi wisatawan yang berkunjung
keTretes.
Ya, geliat kehidupan malam telah menjadi salah satu bagian yang tidak
bisa dilepaskan dari tempat ini. Sudah mahfum rupanya bagi mereka yang sering
datang ke wisata ini sangat mudah untuk mereka mencari “sesuatu” yang bisa
dinikmati lebih dari “jagung” dan “ikan bakar”. Ya itu urusan anda
masing-masing.
Namun semalam saja di Tretes kali ini ada yang berbeda dari
biasanya yakni hawa pegunungan yang sejuk dan dingin tidak sedingin lagi
dibanding sepuluh tahun yang lalu. Dahulu ketika malam hari di Tretes untuk
sekedar cuci muka atau membasuh tangan air terasa sangat dingin menusuk tulang,
lantai atau ubin yang terinjak kaki pun akan terasa basah berembun. Namun
sekarang dingin tidak sedingin biasanya.
Ya, pembangunan villa villa dan perumahan baru di sisi sisi
bukit menjadikan jumlah pepohonan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya berkurang.
Belum lagi kebakaran hutan yang sering melanda daerah pegunungan Welirang
Arjuno yang tentu saja membuat perubahan di iklim lokal. Kita memang harus
bijaksana menjadi manusia, karena hanya kita yang yang diberi akal sehingga
bisa berpikir apa yang baik untuk kita dan lingkungan sekitar.
0 comments:
Post a Comment