Jarang jarang saya menikmati sajian seafood disamping
harganya yang lumayan berat di kantong, tentu saja belum ada rekomendasi tempat
atau warung seafood yang enak di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Ternyata
rejeki berpihak pada anak sholeh hehehe, saat saya berkunjung ke kota Semarang
kebetulan ada ex rekan kerja yang kebetulan pulang ke daerah asalnya tersebut
mengajak saya jalan jalan dan wisata kuliner di daerah setempat.
Tidak banyak yang saya tahu tentang kuliner khas di daerah
Semarang kota khususnya, entah dibawa kemana saya dan satu teman ex rekan kerja
juga ikut dalam rombongan, setelah perjalanan kurang lebih 45 menit tibalah
kita di satu kawasan ruko yang entah dimana saya kurang tahu. Namun tepat di seberang
depan dimana mobil teman tersebut di parkir terdapat warung seafood yang cukup
besar dan terbuka. Dimana terlihat dengan jelas banner di depan warung seafood
tersebut SANGKLAK SEAFOOD.
Kondisi sepi saat itu karena gerimis semenjak sore hari,
setelah bertanya kepada pramusaji ternyata kita beruntung beberapa menu favorit
masih tersedia. Teman saya akhirnya memesan satu porsi cumi goreng, udang saos
tiram atau apa namanya, simping atau kerang putih dan satu porsi ikan bakar apa
namanya saya lupa. Tak lupa cah kangkung dan minuman pendamping tentunya.
Setelah menunggu 15 atau 20 menit lebih akhirnya menu yang
kita pesan datang juga. Empat menu utama ditambah cah kangkung dan beberapa
piring nasi telah tersedia di meja makan yang lumayan besar. Tanpa di komando
satu per satu menu mulai kita nikmati, mulai dari ikan yang mirip dengan ikan
tongkol yang dibakar hmmm maknyuss rasanya, fresh dan segar bahannya.
Beralih kepada simping kerang dengan cangkang putih tipis,
rupanya seafood ini cocok dimakan sebagai kudapan saja dan bukan sebagai menu
utama, dagingnya sangat kecil dan terletak di tengah cangkang, kadang jika
tidak beruntung tidak ada daging kerang didalamnya hanya cangkang saja. Namun
justru hal itu yang membuat penasaran, pengen nambah dan nambah lagi. Entah dimasak
model apa kerang tersebut namun daging didalamnya matang tapi tidak ada saos
yang tertinggal didalamnya. Rupanya benar seafood pak Sangklak ini terkenal sekali dengan sajian simpingnya yang istimewa tersebut.
Kebetulan saya kurang suka dengan cumi cumi jadi tidak
terlalu memperhatikannya, beberapa potong udang yang dimasak dengan saos tiram
kalau tidak salah sempat saya cicipi rasanya segar dan fresh dengan daging
udang yang terasa kenyal dan manis.
Empat menu utama tersebut hampir saja tidak habis oleh enam
orang yang ada saat itu, namun pelan pelan dan dengan mengambil nafas dalam
dalam akhirnya hidangan tersebut licin tandas semuanya. Saya memang harus
berterima kasih banyak kepada sahabat saya yang telah berbaik hati mengajak
wisata kuliner di kota Lumpia tersebut. Thanks my friend.
0 comments:
Post a Comment