Jembatan Kenjeran yang sempat menjadi polemik antara DPRD
kota Surabaya dengan sang Walikota karena masalah pendanaannya ini akhirnya
diresmikan dan dibuka untuk umum sesaat sebelum Lebaran Idul Fitri tahun 2016.
Jembatan ini memiliki panjang sekitar 800 meter, lebar 18
meter dan tinggi 12 meter membentang dari sisi sebelah kanan sebelum Taman
Hiburan Pantai Kenjeran Lama hingga jalan sebelah SD Muhammadiyah Kenjeran.
Dari atas jembatan yang berada di tengah kita bisa melihat
dengan jelas selat Madura, jembatan Suramadu dan area sekitar pantai Kenjeran.
Jembatan dibangun dengan dua tingkat dimana pengunjung bisa naik ke lantai 2
untuk melihat pemandangan laut lepas dan menikmati hembusan sepoi sepoi angin
laut. Lantai dua jembatan terbuat dari besi ram raman atau besi tidak solid
seperti jaring jaring dengan dengan ukuran lubang yang kecil sehingga aman bagi
pengunjung karena menghindari kaki terjepit.
Beruntung saya bisa menikmati bangunan atau tempat wisata
baru di Surabaya ini, namun sayang saat siang hari. Akan lebih menarik jika
malam hari karena hiasan lampu lampu di sekitar jembatan serta pertunjukan air
mancur warna warni saat hari Sabtu malam minggu setiap akhir pekannya.
Di saat pengunjung sepi, mobil dan motor diperbolehkan untuk
melintas di jembatan dan parkir di area tengah. Namun saat saat tertentu dimana
pengunjung penuh, maka motor dan mobil harus diletakkan dan di parkir di area
parkir yang ada di dua sisi sebelum jembatan.
Untuk masuk ke area jembatan tidaklah dipungut biaya alias
GRATIS, jembatan ini dibangun terintegrasi dengan kawasan wisata lainnya
seperti Pantai Ria Kenjeran Baru dan Kenjeran Lama serta Sentra Ikan di daerah
Bulak.
Saya sempat menjelajah sentra ikan di daerah Bulak, memang
telah dibangun sebuah pasar ikan modern yang menjual hasil laut dari nelayan
setempat, namun jika dilihat sekilas nampaknya pasar itu kurang diminati, entah
karena promosi yang kurang atau apa saya kurang tahu.
0 comments:
Post a Comment