Surabaya terkenal dengan panas suhu udaranya baik di siang
maupun malam hari, hal ini dikarenakan posisinya yang dekat dengan laut dan
Selat Madura. Kemacetan dan terik panas matahari adalah hal yang lumrah di kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta ini.
Untung saja oleh pemerintah kotanya banyak dibangun taman
taman rindang di lahan terbuka hijau, pemanfaatan lahan ini sudah dimulai sejak
era kepemimpinan walikota terdahulu yakni Bambang DH dan diteruskan oleh Ibu
Risma sekarang ini.
Seingat saya dulu sekitar tahun 90 an banyak lahan terbuka
hijau yang disewakan pemerintah kota untuk dijadikan SPBU atau POM Bensin
karena nilai sewanya yang cukup menggiurkan. Namun lambat laun pemerintah kota
Surabaya menyadari bahwa masyarakat juga butuh tempat hiburan murah dimana
mereka dapat melepaskan penat mereka di akhir pekan.
Salah satu lahan terbuka hijau itu adalah Taman Flora 1 atau
Kebun Bibit Bratang, terletak di lokasi yang sangat strategis yakni dekat dengan
terminal bus Bratang, dan persis di depan Universitas Surabaya (UBAYA) Ngagel.
Tidak susah dan pasti semua warga kota Surabaya tahu tempat ini.
Taman ini cukup luas jika dibanding dengan taman taman lain
di Surabaya, memiliki beberapa wahana unik yakni kandang rusa tutul, kandang
atau sangkar burung yang cukup besar, kolam ikan, wahana outbond untuk anak
anak, taman bacaan, kolam pasir, air mancur, joglo joglo untuk pertemuan, serta
tentunya wahana permainan anak anak seperti jungkat jungkit, perosotan, dan
lainnnya.
Tidak dipungut biaya untuk masuk ke tempat ini hanya
membayar tiket parkir sepeda motor sebesar 3 ribu rupiah dan mobil 5 ribu
rupiah. Fasilitas pendukung seperti toilet, musholla juga tersedia dan terawat
dengan baik.
Tempat ini setiap akhir pekannya banyak dijadikan wahana
pembelajaran anak anak TK dan SD bahkan untuk reuni keluarga maupun sekolah.
Sangat cocok memang karena banyak lahan yang pas untuk melakukan kegiatan
tersebut.
Minggu lalu saya sempat berkunjung kembali ke tempat ini,
dan rupanya beberapa renovasi atau perbaikan sedang dilakukan di area dekat
dengan kolam pasir yakni di belakang atau sisi sebelah kanan taman. Rupanya
banyak kegiatan yang dilakukan hari itu, salah satunya pertunjukan reog
Ponorogo dan jaran kepang.
Pertunjukan seni tradisional tersebut merupakan salah satu
cara yang tepat untuk melestarikan seni dan budaya bangsa harusnya pemerintah
kota khususnya pengelola taman memfasilitasi hal tersebut agar format
penyelenggaraan dan pengisi acara bisa teratur dan reguler setiap minggunya
bisa diadakan.
0 comments:
Post a Comment